CARAPANDANG - Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, memboikot pertemuan G20 yang diadakan di Johannesburg, Afrika Selatan, Kamis (20/2/2025). Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, juga menolak menghadiri pertemuan G20 pekan depan seperti dikutip dari BBC News.
Rubio menyatakan bahwa dirinya tidak akan "memanjakan anti-Amerikanisme", sedangkan Bessent mengaku memiliki komitmen lain di Washington. G20 (Group of Twenty) merupakan kelompok negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, menegaskan bahwa multilateralisme dan hukum internasional harus menjadi dasar dalam mengatasi krisis global. Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuan para menteri luar negeri G20 di tengah kekhawatiran kebijakan "America First" dari pemerintahan Donald Trump.
Afrika Selatan menjadi negara Afrika pertama yang memimpin G20 dan berupaya memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang dalam forum ini. G20 terdiri dari 19 negara, serta Uni Afrika (AU) dan Uni Eropa (EU).
Secara kolektif, kelompok ini mencakup lebih dari 80 persen ekonomi global dan dua pertiga populasi dunia. Dalam pertemuan di Johannesburg, menteri luar negeri dari Tiongkok, Rusia, Prancis, dan Inggris turut hadir.
Sementara itu, Amerika Serikat hanya diwakili oleh wakil kepala misi kedutaan besarnya di Afrika Selatan. Ramaphosa menyoroti bahwa dunia saat ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk meningkatnya intoleransi, konflik, dan perubahan iklim.