CARAPANDANG - Pemerintah Brasil secara resmi menyetujui bergabung dengan OPEC+, kelompok negara pengekspor minyak utama, Selasa (18/2/2025). Keputusan ini menandai transformasi Brasil sebagai negara penghasil minyak besar.

Melansir dari AP News, keputusan ini diambil sembilan bulan sebelum Brasil menjadi tuan rumah Konferensi Iklim PBB (COP30). OPEC+ terdiri dari 12 anggota OPEC dan 10 negara penghasil minyak lainnya, dengan Rusia sebagai anggota terbesar di luar OPEC.

Meskipun bergabung, Brasil tidak memiliki kewajiban mengikat seperti pemotongan produksi. Menteri Energi Brasil, Alexandre Silveira, menegaskan bahwa keanggotaan ini hanya terbatas pada forum diskusi strategi energi global.

Silveira menekankan bahwa Brasil tidak perlu malu menjadi produsen minyak. Ia mengatakan, Brasil perlu memanfaatkan sumber daya ini untuk pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan negara.

Saat ini, Brasil merupakan produsen minyak terbesar ketujuh di dunia, produksinya mencapai 4,3 juta barel per hari, 4% dari total produksi global. Pada 2024, minyak mentah menjadi ekspor utama Brasil, melampaui kedelai.

Pakar energi Luís Eduardo Duque Dutra menilai keputusan Brasil untuk bergabung dengan OPEC+ sebagai langkah logis dan strategis. Selain itu, Brasil juga bergabung dengan Badan Energi Internasional (IEA) dan Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA).