CARAPANDANG - PT Freeport Indonesia (PTFI) mulai menjual emas hasil olahannya kepada PT Aneka Tambang (Antam). Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, hal ini bagian sinergi Mining Industry Indonesia (MIND ID) dalam hilirisasi emas dan mengurangi impor.

Diketahui, penjualan emas olahan Freeport seberat 125 kg ke Antam merupakan bagian dari kontrak kerja sama. Dimana kesepakatan ini ajan dilakukan selama lima tahun dengan nilai mencapai USD12,5 miliar. 

Erick mengatakan, fasilitas pemurnian Freeport memiliki kapasitas produksi mencapai 50 ton emas per tahun. PT Antam sendiri akan menyerap sebanyak 30 ton.

"Kerja sama ini memberikan manfaat besar bagi perekonomian nasional. Hilirisasi adalah opsi yang tidak bisa ditawar," ujar Erick di Jakarta, Jumat (21/2/2025).

Dengan langkah strategis ini, Erick optimistis hilirisasi sektor pertambangan, khususnya emas, dapat semakin memperkuat posisi Indonesia di pasar global. Serta memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

"Cadangan emas kita itu nomor enam terbesar di dunia sekitar 2.600 metric ton. Tetapi untuk cadangan emas batangan, kita berada di peringkat 43 dunia," ucap Erick. 

Erick mengungkapkan, kerja sama Freeport dan Antam, Indonesia tidak harus mengirimkan raw material, melainkan semua sudah bisa diproses di dalam negeri. Selain itu memberikan nilai tambah bagi ekonomi nasional.