CARAPANDANG.COM, JAKARTA, 13 Februari (Xinhua) -- Di tengah cuaca Jakarta yang terik, Ilah bersama rombongan yang berjumlah sekitar 30 orang telah tiba di kawasan pecinan Glodok sejak Rabu (12/2) siang hari. Mayoritas dari mereka merupakan ibu rumah tangga yang membawa anaknya untuk menyaksikan kemeriahan festival lampion atau Cap Go Meh.
"Saya ke sini dengan cucu yang baru pertama kali ikut melihat perayaan Cap Go Meh," ujar Ilah yang tiba di Glodok setelah berjalan kaki dari rumahnya sekitar 10 menit.
Jalanan di Jakarta dihiasi dengan warna merah saat perayaan Cap Go Meh, yang jatuh pada 12 Februari 2025. (Xinhua)
Satu rombongan yang datang bersama Ilah merupakan warga Kelurahan Tambora, Jakarta Barat, yang jaraknya sekitar dua kilometer dari lokasi festival. Meski bukan berasal dari keluarga Tionghoa, tiap tahun mereka beramai-ramai menuju Glodok untuk ikut merasakan kemeriahan Cap Go Meh.
Selain mencari hiburan, Ilah mengajak cucunya menyaksikan pertunjukan tari barongsai untuk mengajarkannya tentang keberagaman budaya di wilayah mereka tinggal dan pentingnya hidup saling menghargai.
Demikian juga Lisa dan seorang temannya yang rela menerjang jalanan yang macet dari Pluit, Jakarta Utara, untuk ikut merasakan kemeriahan Cap Go Meh. Sebagai salah seorang keturunan Tionghoa, dia mengaku kagum dengan penampilan gambang kromong yang merupakan hasil akulturasi budaya Betawi dan Tionghoa.