Kawasan Afrika Tengah masih menjadi kawasan yang paling terdampak oleh wabah mpox yang sedang merebak, yang berdampak terhadap kelima kawasan di Afrika, baik dari segi jumlah kasus maupun jumlah korban tewas.
Seorang tenaga medis memberikan satu dosis vaksin mpox kepada seorang warga setempat di sebuah rumah sakit di Goma, Provinsi Kivu Utara, Republik Demokratik (RD) Kongo bagian timur, pada 5 Oktober 2024. (Xinhua/Alain Uaykani)
Kaseya menguraikan serangkaian prioritas utama CDC Afrika untuk tiga bulan ke depan dalam memerangi virus itu, termasuk mengintensifkan respons di daerah-daerah pusat penularan melalui pengerahan ahli epidemiologi dan tenaga kesehatan masyarakat.
Kaseya mengatakan semua negara perlu mendesentralisasikan pengujian mpox, meningkatkan infrastruktur laboratorium, dan memerangi hoaks tentang virus tersebut.
Pada pertengahan Agustus tahun lalu, CDC Afrika menyatakan wabah mpox sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat yang Mengancam Keamanan Benua (Public Health Emergency of Continental Security/PHECS). Tak lama setelah itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menetapkan mpox sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (Public Health Emergency of International Concern/PHEIC), menandai kali kedua dalam kurun waktu dua tahun organisasi itu mengaktifkan peringatan global level tertinggi untuk mpox.