CARAPANDANG - Kementerian Kesehatan Uganda mengonfirmasi adanya wabah Ebola baru di ibu kota, Kampala, dengan satu korban jiwa yang dilaporkan. Korban merupakan seorang perawat yang mengalami demam tinggi, nyeri dada, kesulitan bernapas, dan pendarahan dari beberapa bagian tubuh.

Melansir dari BBC News, ia meninggal akibat gagal organ multi di Rumah Sakit Nasional Mulango pada hari Rabu (29/1/2025). Wabah ini merupakan yang kedelapan tercatat sejak wabah pertama pada 2000.

Penyakit Virus Ebola Sudan (SUDV) adalah jenis Ebola yang sangat menular, ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi. Beberapa hari sebelum meninggal, korban sempat mengunjungi beberapa fasilitas kesehatan dan seorang penyembuh tradisional sebelum diagnosisnya dikonfirmasi.

Korban juga sempat pergi ke rumah sakit umum di Mbale, sebuah kota yang berbatasan dengan Kenya. Kementerian Kesehatan Uganda mengatakan bahwa 44 kontak dengan korban, termasuk 30 tenaga kesehatan, telah diidentifikasi untuk pelacakan.

Tim respons cepat telah dikerahkan untuk mengendalikan wabah. Namun, pelacakan kontak menjadi sulit karena Kampala adalah kota besar. Lebih dari empat juta orang tinggal di Kampala yang juga menjadi pusat perjalanan internasional.

WHO memperkirakan bahwa rata-rata Ebola membunuh lima dari sepuluh orang yang terinfeksi. Namun, angka kematian bisa bervariasi antara 25 persen hingga 90 persen tergantung pada kondisi dan respons terhadap wabah.