CARAPANDANG - Rusia memperingatkan pemerintahan Amerika Serikat (AS) yang baru di bawah kepemimpinan Donald Trump agar tidak melanjutkan uji coba nuklir, dengan mengatakan bahwa Moskow akan tetap membuka pilihannya sendiri di tengah apa yang disebutnya sebagai sikap "sangat bermusuhan" Washington.
Dimulainya kembali pengujian oleh dua negara dengan kekuatan nuklir terbesar di dunia akan mengawali era baru yang genting hampir 80 tahun sejak Amerika Serikat menguji bom nuklir pertama di Alamogordo, New Mexico pada bulan Juli 1945.
Rusia, Amerika Serikat, dan China tengah melakukan modernisasi besar-besaran persenjataan nuklir mereka tepat saat perjanjian pengendalian senjata era Perang Dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat runtuh.
Dalam sebuah sinyal eksplisit kepada Washington, Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov, yang mengawasi pengendalian senjata, mengatakan Trump telah mengambil posisi radikal terkait Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT) selama masa jabatan pertamanya.
"Situasi internasional saat ini sangat sulit, kebijakan Amerika dalam berbagai aspeknya sangat bermusuhan dengan kita saat ini," kata Ryabkov dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Rusia Kommersant dikutip dari Reuters, Sabtu (28/12/2024).