Rencana Trump mencakup transformasi Gaza menjadi “zona bebas teror yang tidak mengancam negara tetangga,” sekaligus mendorong pembangunan kembali wilayah tersebut demi warga Gaza.
Jika disepakati kedua pihak, perang akan dihentikan segera, pasukan Israel mundur ke posisi yang disepakati, dan operasi militer ditangguhkan hingga syarat penarikan bertahap dipenuhi.
Dalam 72 jam sejak persetujuan Israel, seluruh sandera, hidup maupun tewas, harus dikembalikan.
Israel juga akan membebaskan 250 napi seumur hidup dan 1.700 tahanan Gaza pasca-serangan 7 Oktober 2023. Untuk setiap jenazah sandera Israel, 15 jenazah warga Gaza akan dikembalikan.
Anggota Hamas yang bersedia hidup damai dan menyerahkan senjata akan diberi amnesti. Sementara yang ingin keluar dari Gaza akan difasilitasi ke negara penerima.
“Bantuan kemanusiaan penuh akan segera dikirim ke Gaza,” kata Gedung Putih, dengan distribusi dilakukan oleh PBB, Bulan Sabit Merah, dan lembaga independen lainnya, tanpa campur tangan pihak bertikai.
Bantuan mencakup rehabilitasi infrastruktur, rumah sakit, roti, dan alat berat untuk membersihkan puing-puing, sesuai kesepakatan 19 Januari.
Trump juga mengusulkan pembentukan badan transisi bernama board of peace yang akan ia pimpin. Tony Blair dan sejumlah pemimpin dunia disebut akan bergabung.
“Para pemimpin Arab dan Israel meminta saya memimpin ini, jadi ketuanya adalah Presiden Donald J. Trump dari Amerika Serikat,” katanya.