SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Neraca perdagangan bilateral Indonesia-Pakistan menunjukkan tren positif meskipun di tengah pandemi COVID-19.

Duta Besar RI untuk Pakistan Adam M Tugio memaparkan bahwa neraca perdagangan kedua negara pada 2020 mencapai 2,5 miliar dolar AS (sekitar Rp35,6 triliun) dengan surplus untuk Indonesia sebesar 2,1 miliar dolar AS (sekitar Rp29,9 triliun) atau meningkat 8 persen dari tahun 2019.

Meskipun dunia masih menghadapi pandemi COVID-19, kinerja perdagangan Indonesia-Pakistan menunjukkan kecenderungan positif, kata Dubes Adam dalam keterangan tertulis KBRI Islamabad, Kamis.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa berbagai upaya telah dilakukan KBRI untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan, termasuk peningkatan ekspor dan diversifikasi produk Indonesia ke Pakistan.

Salah satu terobosan yang dilakukan adalah dengan menggandeng perusahaan Ecommerce Gateway Pakistan untuk menggelarIndonesia-Pakistan Virtual Trade Expo 2021 dan e-business matching pada 5-9 April 2021. Kegiatan tersebut dihadiri 15 UKM Indonesia dan lebih dari 100calon pembeli potensial dari Pakistan.

Beberapa perusahaan Indonesia yang hadir dalam pameran antara lain CV Tanaka Solution Agent, PT United Family Food, CV Tata Niaga Lestari PT Pareto Estu Guna, PT Audie Inovasi Indonesia, PT Konimex, PT Bin Affan Exindo, CV Buana Raga, PT Audie Building Industry, dan CV Donya Drop Daruet.

Dubes Adam juga menekankan perlunya kreatifitas di tengah pandemi COVID-19. Dia menegaskan bahwa minat dan interaksi bisnis pelaku usaha Indonesia-Pakistan tidak boleh surut karena COVID-19.

“Melihat antusiasme banyaknya peserta Virtual Trade Expo 2021, hubungan kerja sama Indonesia-Pakistan diharapkan semakin solid di berbagai bidang termasuk politik, pendidikan, sosial-budaya, pertahanan, ekonomi, dan perdagangan,” tutur Dubes RI.

Menurut Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Islamabad, Syarief Shahabudin, gagasan KBRI Islamabad menyelenggarakan Indonesia-Pakistan Virtual EXPO 2021 berdampak positif. Meskipun promosi ke luar negeri terhenti akibat COVID-19, inisiatif KBRI Islamabad memungkinkan kegiatan ekonomi, berinteraksi, dan bertransaksi dengan mitra calon importir Pakistan bisa terwujud.

Beberapa produk Indonesia dipamerkan pada acara tersebut antara lain, alat kesehatan, kelapa kering/kopra, makanan ringan, biji kopi, alat kesehatan, alat konstruksi bangunan, lidi sawit, minuman kesehatan, minyak goreng, produk kerajinan tangan, permen, dan produk pertanian lainnya.

“Calon importir dari Pakistan pun antusias mengikuti virtual EXPO,” ujar dia.

Menurut Syarief, pameran secara daring dengan menggandeng Ecommerce Gateway Pakistan merupakan pengalaman pertama KBRI Islamabad.

Dubes Adam Tugio optimistis berbagai inovasi kegiatan pameran yang dilakukan KBRI merupakan kiat untuk mengulik peningkatan ekspor produk Indonesia ke Pakistan yang tercermin dari transaksi konkret antara pelaku usaha Indonesia dan Pakistan.

KBRI juga memanfaatkan teknologi dalam upaya peningkatan ekspor bekerja sama dengan CEO Ecommerce Pvt Ltd, Muhammad Uzair Nizam yang juga co-founder #ecombri.com dalam pembuatan platform perdagangan digital. Platform tersebut akan memfasilitasi para pelaku usaha baik Indonesia maupun Pakistan dalam upaya peningkatan perdagangan bilateral kedua negara.

Nizam mengatakan bahwa #ecombri.com adalah platform bisnis daring dan tatap muka pertama dan terbesar di Pakistan yang berpotensi menyederhanakan proses pengadaan untuk pembeli dan penjual dengan interaksi daring dan fisik, serta akses informasi.

Kerja sama tersebut akan dimanfaatkan untuk mempromosikan perdagangan, pariwisata, dan investasi di berbagai kota di Pakistan. Rangkaian kegiatan ini akan melengkapi diplomasi budaya yang dilakukan KBRI bekerja sama dengan perguruan tinggi dan pusat studi.

Sebagai upaya mendorong percepatan realisasi investasi di luar negeri (outbound investment) oleh perusahaan Indonesia, Dubes Adam pada Februari 2021 menyambut baik dan mendukung upaya PT Indofood Pakistan untuk membangun pabrik mi instan di Kawasan Industri Faisalabad. Pabrik tersebut ditargetkan beroperasi pada akhir 2021 dan diharapkan dapat memasok serta menjual produk PT Indofood di negara-negara Asia Selatan dan Asia Tengah pada masa mendatang.