SHARE

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

CARAPANDANG.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pandemi Covid-19 memberikan dampak negatif terhadap kinerja perusahaan di Jawa Tengah. Akibatnya sebanyak 11.438 pekerja di Jateng terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).  Dia  juga mencatat sebanyak  36.132 pekerja terpaksa dirumahkan selama pandemi Covid-19.

"Pekerja yang terdampak pandemi ada 65,8 ribu orang, kemudian PHK 11,4 ribu orang, dan dirumahkan 36 ribu orang lebih," katanya dalam webinar Kebijakan Pemerintah Daerah, Peluang, Tantangan, dan Kepemimpinan di Masa dan Pasca Pandemi Covid-19, Kamis (17/6).

Ganjar juga mengungkapkan selama pandemi Covid-19 sebanyak 440 perusahaan di Jateng juga terdampak. Ini disebabkan kerena melemahnya daya beli masyarakat. Dan yang mengalami dampak terparah adalah industri garmen, tekstil, dan mebel.

"Itu yang terdampak cukup serius. Bahkan hari ini beberapa perusahaan tekstil yang ada di Jateng mulai punya problem terkait dengan hubungannya, relasinya dengan perbankan, karena beberapa diantaranya menggunakan bank asing," jelasnya.

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan kondisi tersebut akhirnya mendongkrak angka kemiskinan dan pengangguran di Jateng. Pada 2020 lalu, tingkat kemiskinan di Jateng berada di rentang 13,40 persen hingga 12,30 persen.

Proyeksinya, tingkat kemiskinan bisa ditekan lagi tahun ini menjadi 11,94 persen hingga 11,02 persen. Proyeksi itu dibuat sejalan dengan pemulihan perekonomian nasional.

Karenanya, untuk mendorong momentum pemulihan ekonomi, ia menuturkan pemerintah Provinsi Jateng akan menempuh sejumlah strategi mulai dari meningkatkan daya beli masyarakat dengan stimulus belanja pemerintah, menjaga stabilitas harga bahan pokok, dan digitalisasi ekonomi dan keuangan khususnya sektor UMKM.

Tags
SHARE