SHARE

carapandang.com

CARAPANDANG.COM - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada Selasa meluncurkan program Merdeka Belajar Episode 11: Kampus Merdeka Vokasi dalam upaya mewujudkan integrasi program pendidikan vokasi yang selaras dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.

“Visi kita untuk pendidikan tinggi vokasi sebenarnya sederhana, tapi untuk mencapainya sulit, yakni memastikan terintegrasinya pendidikan vokasi dengan dunia kerja demi menghasilkan lulusan kompeten, produktif, dan kompetitif,” kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim Nadiem acara peluncuran kebijakan di Jakarta.

Ia mengemukakan, hubungan lembaga pendidikan tinggi vokasi dengan dunia usaha dan industri harus semakin erat dan keeratan itu diwujudkan dalam sinkronisasi program yang memungkinkan peserta pendidikan vokasi bisa segera bekerja setelah lulus.

“Lulusan mendapatkan pekerjaan secepat mungkin dengan upah yang layak. Ini merupakan objektif atau gol dari program Kampus Merdeka Vokasi,” katanya.

Ia menjelaskan, integrasi pendidikan tinggi vokasi dengan dunia usaha dan industri akan diwujudkan melalui paket link and match 8+1.

Paket itu mencakup penyusunan kurikulum bersama, pembelajaran berbasis proyek riil dari dunia usaha dan industri, pelibatan tenaga ahli dari dunia usaha dan industri, magang atau praktik kerja, sertifikasi kompetensi, peningkatan kapasitas dosen dan instruktur, riset terapan, komitmen serapan dari sektor usaha dan industri, serta penyediaan beasiswa atau bantuan lain dari pelaku usaha dan industri.

“Kriteria yang kita sebut link and match jauh lebih dekat, jauh lebih ketat dibandingkan hanya sekadar MoU, tetapi juga harus ada aspek 8+1,” kata Nadiem.

Ia menjelaskan bahwa fokus utama Kampus Merdeka Vokasi adalah dana kompetitif kampus vokasi dan pendanaan kampus vokasi.

Dana kompetitif kampus vokasi yang mencakup program SMK-D2 Jalur Cepat dan program peningkatan program studi D3 menjadi sarjana terapan nilainya mencapai Rp90 miliar.

Pendanaan kampus vokasi yang mencakup pengembangan pusat unggulan teknologi, hilirisasi produk riset terapan, serta perusahaan rintisan kampus vokasi yang dibangun bersama pelaku usaha dan industri nilainya total mencapai Rp180 miliar.

Tags
SHARE