SHARE

Jenderal AH Nasution (breaking news)

CARAPANDANG.COM – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memerintahkan jajarannya untuk menghentikan sosialisasi perubahan nama jalan Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution. Anies memandang perubahan nama jalan membutuhkan kajian komprehensif.

"Proses yang sekarang ada, saya akan hentikan. (Sosialisasi) dihentikan semuanya," kata Anies di Jakarta, Kamis (1/2) seperti dilansir Republika.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menginginkan para sejarawan, budayawan, ahli tata kota terlibat dalam penentuan nama jalan. Anies menandaskan pengubahan terusan Jalan Rasuna Said hingga perbatasan Jalan TB Simatupang menjadi Jalan Abdul Haris Nasution memerlukan proses yang ketat dan terstruktur.

"Jadi tidak bisa pengusulan itu diterima siapa saja kemudian dieksekusi oleh siapa saja," tegasnya.

Sementara itu sejarawan JJ Rizal mengkritisi wacana pengubahan nama jalan dengan menggunakan nama dari sosok kalangan tentara.

“mengapa semua jalan besar di kota2 harus melulu nama tentara yg warganya sendiri belum tentu kenal peran en arti sejarahnya bagi mereka, mengapa sejarah warga lokal dgn kearifan tradisinya yg melekat di dalamnya diabaikan,” tulis JJ Rizal di akun Twitter-nya.

Menurut sejarawan dari Universitas Indonesia ini Mampang dan Warung Buncit memiliki akar historis tersendiri.

"Mampang mengacu kepada nama pohon sebagai penanda arti penting memelihara kawasan hijau, Warung Buncit mengacu kepada nilai pluralisme karena nama kampung betawi tapi mengacu kepada warung warga tionghoa," ucap JJ Rizal, Rabu (31/1), seperti dilansir Kompas.