CARAPANDANG - Menteri Sosial Tri Rismaharini menyatakan sebanyak 1.322 Penerima Manfaat (PM) siap graduasi atau lepas dari kepesertaan program bantuan sosial (bansos) reguler, yakni Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako. PM mencapai kemandirian ekonomi dengan dukungan program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA).
Program PENA diinisiasi Mensos Risma sejak akhir tahun 2022 lalu. “Sebetulnya, ada 1.883 PM yang pendapatannya sudah di atas Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), tapi per Juli 2023, hanya 1.322 dari mereka yang siap graduasi,” kata Mensos dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (2/8).
Dalam keterangannya, Mensos menguraikan bahwa dari 1.322 PM yang siap graduasi, sebanyak 1.191 PM di antaranya merupakan penerima bansos. “Sisanya, mereka (bukan penerima bansos) keluar mandiri, tapi (datanya) tercantum dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),” ucapnya.
Sementara itu, dari 141 juta DTKS yang padan dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK), dijelaskan Risma, sebanyak 21 juta data di antaranya merupakan penerima bansos.
Mengingat kuota penerima bansos terbatas, pencetus gagasan program PENA di Surabaya pada 2010 lalu itu mengungkap, Kemensos membantu mereka melalui program PENA dengan memberikan bantuan permodalan usaha.