CARAPANDANG - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiagakan 1.600 orang tenaga kesehatan haji (TKH) bagi para jemaah haji Indonesia tahun ini.
Hal ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memastikan kondisi kesehatan para jemaah selama pelaksanaan haji 2023, terlebih bagi 70 persen jemaah yang masuk ke dalam kategori jemaah berisiko.
Kepala Bidang PPIH Arab Saudi M. Imran mengatakan, TKH sendiri telah memulai tugasnya sejak jemaah haji mulai memasuki asrama haji.
Di masing-masing asrama haji, TKH diharuskan untuk mengidentifikasi 50 jemaah dengan risiko tinggi dan menjalankan promosi kesehatan kepada para jemaah.
Sementara itu, selama pelaksanaan ibadah haji terutama pada fase pra armuzna, TKH bertugas untuk memonitor kondisi kesehataan para jemaah setiap harinya.
Kegiatan diawali dengan visitasi dokter, kemudian konsultasi kesehatan, hingga pengukuran tekanan darah. TKH juga harus mengawasi konsumsi obat-obatan yang dilakukan oleh para jemaah dengan penyakit penyerta (komorbid).
Selain itu, dalam menjalankan tugasnya, Imran menegaskan bahwa TKH harus menjaga dan menguatkan koordinasi dengan tim kesehatan lapangan seperti tim promosi kesehatan, tim kegawatdaruratan medik/sektor, dan tim sanitasi, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), dan PPIH dari Kementerian agama.