CARAPANDANG - Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Him Hourn, menilai Kamboja berperan aktif selama 26 tahun keanggotaannya di ASEAN. Hal itu disampaikannya pada peringatan 26 tahun keanggotaan Kamboja di ASEAN, di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin (5/5/2025).

“Sejak bergabung dengan ASEAN, Kamboja telah memanfaatkan keanggotaannya untuk kepentingan rakyatnya sambil memberikan kontribusi signifikan. Yaitu, terhadap upaya kolektif untuk membangun Komunitas ASEAN yang damai, sejahtera, dan tangguh,” ujar Kao dalam sambutannya. 

“Kamboja telah mendapat kehormatan untuk memimpin ASEAN sebanyak tiga kali. Pada tahun 2002, 2012, dan terakhir 2022.” 

Perayaan ini juga dihadiri Presiden Senat Kamboja, Hun Sen, yang membuka aksesi Kamboja ke ASEAN pada 1999. Hal itu disebut menandai berakhirnya isolasi negara tersebut dan integrasi penuhnya ke dalam komunitas regional dan global.

“Dikatakan Hun Sen pada 1999, bergabung dengan ASEAN merupakan kebutuhan strategis bagi masa depan geopolitik dan ekonomi Kamboja. Bagi ASEAN, aksesi Kamboja memenuhi visi para Bapak Pendiri tentang blok regional yang menyeluruh, melengkapi realisasi ASEAN-10,” katanya. 

Peran aktif yang ditunjukkan Kamboja adalah saat penerapan deklarasi perilaku para pihak di Laut Cina Selatan (LCS) 2002. Perjanjian yang ditandatangani di Kamboja ini, menjadi landasan kerja sama ASEAN-Tiongkok memastikan LCS tetap damai dan stabil.