"Makanya saya menekankan agar selalu memperhatikan beberapa hal-hal mendasar dalam meningkatkan kunjungan. Pertama kebersihan, kedua, pelayanan, ketiga, transparansi berupa informasi harga yang jelas dan tata kelola yang tertib termasuk dalam urusan parkir," ulas Mahyeldi.
Diungkapkannya, sektor pariwisata juga berperan dalam menekan angka gini ratio di Sumbar. Dengan pariwisata tidak ada lagi kejomplangan antara warga miskin dan kaya, sebab terjadi penyebaran perekonomian secara merata dengan pergerakan wisatawan.
"Dengan adanya 328 desa wisata di Sumbar, ikut mendistribusikan pemerataan perekonomian di Sumbar. Karena perjalanan wisatawan pada desa wisata membuat pergerakan uang menjadi merata pada sejumlah daerah," ungkap Gubernur Mahyeldi.
Komitmen tersebut kini sudah menunjukan hasil. Angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumatera Barat (Sumbar) mengalami peningkatan. Khusus bulan Juli 2024, terdapat 5.936 kunjungan wisman ke Sumbar, meningkat sebesar 28,18 persen dibanding angka kunjungan bulan Juni 2024.
Angka tersebut disampaikan oleh Statistis Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumbar, Ilhamiwitri pada kegiatan Berita Rilis Statistik (BRS), Senin (1/9).
“Wisatawan mancanegara atau wisman yang berkunjung ke Sumatera Barat melalui BIM pada bulan Juli 2024 adalah sebanyak 5.936 kunjungan. Angka ini menunjukkan peningkatan secara month to month sebesar 28,18 persen. Secara year on year juga naik sebesar 20,02 persen,” jelasnya.