CARAPANDANG - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah menyetujui pendanaan sebesar $30 juta (Rp485,3 miliar) untuk Gaza Humanitarian Foundation (GHF). GHF merupakan sebuah organisasi kontroversial yang menyalurkan bantuan ke wilayah Gaza yang dilanda konflik.

Melansir dari Reuters, Jumat (27/6/2025), ini merupakan dukungan keuangan pertama dari pemerintah AS yang diketahui untuk GHF. Sebelumnya, Washington hanya memberikan dukungan secara diplomatik terhadap organisasi tersebut.

GHF dikenal menggunakan perusahaan logistik dan militer swasta asal AS yang berorientasi profit untuk mengangkut bantuan ke Jalur Gaza. Bantuan tersebut kemudian didistribusikan melalui lokasi-lokasi yang disebut sebagai “lokasi aman.”

Dalam konferensi resmi, Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Tommy Pigott, menyatakan dukungan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah AS. “Dukungan ini merupakan kelanjutan dari upaya Presiden Trump dan Menteri Luar Negeri Rubio dalam mengejar perdamaian di kawasan,” ujarnya.

Selain itu, AS berpotensi memberikan hibah tambahan sebesar $30 juta setiap bulan untuk GHF. Dalam proses pemberian dana ini, Departemen Luar Negeri memberikan pengecualian terhadap prosedur audit.

Audit tersebut biasanya diwajibkan bagi organisasi yang baru pertama kali menerima dana dari USAID. GHF, yang belum pernah mengungkap kondisi keuangannya secara publik, tidak diwajibkan menjalani audit tersebut.