Meski demikian, Putin menyetujui penghentian sementara serangan terhadap infrastruktur energi, yang kemudian diterima oleh Zelenskyy. Namun, sejak kesepakatan itu dibuat, kedua belah pihak saling menuduh melakukan pelanggaran.
Dari pihak Rusia, Kremlin menegaskan bahwa pembicaraan baru saja dimulai dan masih ada negosiasi sulit di depan. Senator Rusia Grigory Karasin menyatakan harapan agar perundingan di Riyadh menghasilkan kemajuan.
Sementara itu, negosiator Rusia Sergey Beseda menekankan bahwa pihaknya akan mengadopsi pendekatan yang "kombatif dan konstruktif". Karasin menegaskan bahwa Rusia siap berjuang untuk mencapai solusi yang menguntungkan.
Kedua belah pihak masih memiliki kepentingan yang bertentangan. Hasil pertemuan di Riyadh akan menjadi penentu langkah selanjutnya dalam konflik yang telah berlangsung sejak 2022 ini.