Sebagaimana diketahui, rudal jelajah Korea Utara merupakan salah satu dari sekian banyak senjata yang ditujukan untuk menghancurkan pertahanan rudal di Korea Selatan dan Jepang.
Rudal-rudal tersebut melengkapi jajaran rudal balistik Amerika, termasuk rudal balistik antarbenua yang dirancang untuk mencapai daratan AS.
Meskipun aktivitas rudal jelajah Korea Utara tidak secara langsung dilarang berdasarkan sanksi PBB, para ahli mengatakan senjata tersebut berpotensi menimbulkan ancaman serius bagi Korea Selatan dan Jepang.
Mereka dirancang agar lebih sulit dideteksi oleh radar, dan Korea Utara mengklaim mereka memiliki kemampuan nuklir dan jangkauannya mencapai 2.000 kilometer (1.242 mil), jarak yang mencakup pangkalan militer AS di Jepang.
Sejak tahun 2021, Korea Utara telah melakukan setidaknya 10 putaran uji coba rudal jelajah jarak jauh yang ditembakkan dari darat dan laut.