CARAPANDANG - Badai musim dingin di bagian tengah dan timur Amerika Serikat (AS) menelan korban tewas sebanyak 14 orang. Ini seiring dengan munculnya banjir, angin kencang, dan suhu sangat dingin telah menghantam wilayah-wilayah tersebut.
Badan Cuaca Nasional (NWS) mengingatkan suhu ekstrem yang bisa mencapai minus 51 derajat Celsius di Montana dan North Dakota. Sedangkan Gubernur Kentucky, Andy Beshear, melaporkan jumlah korban tewas di wilayahnya kini mencapai 12 jiwa.
Sementara itu, Gubernur West Virginia, Patrick Morrisey, melaporkan setidaknya satu orang tewas di di negara bagian tersebut. "Selain itu masih ada beberapa orang yang dinyatakan hilang," ujarnya dikutip NDTV, Selasa (18/2/2025).
Satu korban meninggal dunia lainnya berasal dari Atlanta, Georgia. Korban adalah seorang pria yang tewas setelah pohon besar jatuh menimpa rumahnya.
Gubernur Beshear meminta warga menghindari jalan-jalan berbahaya, yang telah dinyatakan dalam keadaan darurat. "Saat ini kami berhasil menyelamatkan 1.000 orang dari bencana selama 24 jam terakhir," ujarnya.
NWS memperingatkan cuaca dingin akan terus meluas di seluruh kawasan tengah, pesisir timur, hingga pantai Teluk Amerika. Badai musim dingin di AS juga menyebabkan gangguan hebat pada sektor-sektor transportasi, kelistrikan, dan infrastruktur.