Khaled Zayed, kepala Bulan Sabit Merah Cabang Mesir di Sinai Utara, mengonfirmasi kepada Xinhua bahwa penutupan perlintasan Rafah yang sedang berlangsung menyebabkan kerusakan parah pada bantuan yang menumpuk di sisi Mesir karena suhu tinggi.
"Ratusan truk yang memuat makanan, obat-obatan, dan pasokan kemanusiaan telah menunggu di sisi Mesir perlintasan ini selama lebih dari dua bulan," keluh Zayed. "Sejumlah besar bantuan makanan juga kadaluarsa setelah menunggu di sisi Mesir selama berbulan-bulan."
Menurut Zayed, lebih dari 500 truk saat ini sedang menunggu di sisi Mesir perlintasan Rafah, dengan sejumlah besar bantuan disimpan di gudang-gudang di dekat Kota Arish, Mesir.
"Bulan Sabit Merah Mesir baru-baru ini mulai mendistribusikan bantuan dalam jumlah besar kepada warga Palestina yang terdampar di Mesir, termasuk para pasien dan warga Palestina yang terluka yang sedang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Provinsi Sinai Utara, Mesir," kata Zayed kepada Xinhua.
Para sopir beristirahat di samping truk bantuan kemanusiaan mereka di sisi Mesir perlintasan Rafah pada 7 Agustus 2024. (Xinhua/Ali Moustafa)
Bulan Sabit Merah Mesir belum lama ini berhenti menerima bantuan dari berbagai negara karena penutupan perlintasan Rafah. Zayed mengatakan bahwa banyak lembaga donor telah diberitahu oleh Bulan Sabit Merah untuk sementara waktu menunda pengiriman bantuan hingga krisis teratasi.