Kemenangan telak ini menegaskan status Barcelona sebagai salah satu favorit juara Liga Champions musim ini. Dengan permainan menyerang yang tajam dan soliditas lini belakang, mereka berhasil membungkam Dortmund yang datang dengan reputasi kuat. Hasil ini juga menjadi sinyal bahwa Barcelona di bawah arahan Flick sedang berada dalam performa puncak, terutama dengan ambisi meraih treble.
Lewandowski juga menjadi bintang malam itu dengan dua golnya, sekaligus membuktikan bahwa ia masih menjadi ancaman mematikan, bahkan melawan klub yang pernah dibelanya selama delapan tahun. Dukungan dari Raphinha dan Yamal di lini depan menambah dimensi serangan Barcelona, menunjukkan kekompakan tim yang kian terasah. Ini adalah perpaduan pengalaman dan talenta muda yang sulit dihentikan.
Namun, perjalanan belum usai. Leg kedua di markas Dortmund pekan depan akan menjadi ujian berikutnya. Meski unggul 4-0, Barcelona harus tetap fokus karena Dortmund dikenal tangguh di kandang sendiri. Jika lolos, mereka berpotensi bertemu Bayern Munich atau Inter Milan di semi-final, dua tim yang juga tengah bersaing ketat setelah Inter menang 2-1 di leg pertama.
“Saya khawatir pada gol pertama, takut offside. Untungnya sah,” kata Raphinha usai laga, merujuk pada gol pembukanya yang sempat dicek VAR.
“Saya menyentuh bola sebelum masuk dan minta maaf pada Cubarsi. Dia bilang tak apa, itu jadi assist baginya,” tambah Raphinha soal momen ia ‘mencuri’ gol dari rekan setimnya.
