Lenny mengatakan jumlah perempuan hampir separuh dari populasi Indonesia, sehingga menjadikan mereka separuh dari perekonomian dan kekuatan negara ini. Oleh karena itu, mereka merupakan kelompok yang penting untuk bangkit kembali dari pandemi dan krisis global. Penelitian juga menunjukkan bahwa ketika perempuan berdaya secara ekonomi, mereka juga menginvestasikan pendapatannya untuk nutrisi, kesehatan, dan pendidikan anak-anak mereka, yang berarti mendorong pembangunan berkelanjutan untuk generasi mendatang. Dengan kata lain, pemberdayaan perempuan menjadi katalisator pengentasan kemiskinan dan stabilitas ekonomi, sehingga mengarah pada kesejahteraan bagi semua orang.
"Saat ini, kami tengah mempersiapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045 yang baru, yang dikoordinasikan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Tahun ini sangat penting bagi kami, karena kami ingin memastikan bahwa melalui undang-undang baru ini, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan benar-benar diarusutamakan, dan memiliki KPI yang jelas untuk mengukur dan mencerminkan target responsif gender kami, yang tersebar di banyak negara. prioritas berbagai bidang pembangunan," ujar Lenny.