Google kini sedang mengejar ketertinggalannya dalam upaya menanamkan produknya dengan AI generatif, perangkat lunak yang dapat membuat teks, gambar, musik, atau bahkan video berdasarkan permintaan pengguna.
ChatGPT dan produk OpenAI lainnya, Dall-E, menunjukkan potensi teknologi ini, dan banyak perusahaan dari Silicon Valley hingga pemimpin internet di China kini ikut terlibat dalam menghadirkan penawaran mereka sendiri.
Mantan CEO Google Eric Schmidt mendesak perusahaan-perusahaan teknologi global untuk bersatu dan mengembangkan standar serta pagar pembatas yang tepat, dan memperingatkan bahwa setiap perlambatan dalam pengembangan hanya akan menguntungkan China.
Terlepas dari rasa urgensi dalam industri ini, Pichai memperingatkan agar perusahaan-perusahaan tidak hanyut dalam dinamika persaingan. Dan dia menemukan pelajaran dari pengalaman pendekatan OpenAI yang lebih langsung dan debut ChatGPT.
"Salah satu poin yang mereka sampaikan adalah, Anda tidak ingin mengeluarkan teknologi seperti ini ketika teknologi tersebut sangat, sangat kuat karena tidak memberikan waktu bagi masyarakat untuk beradaptasi," ujar Pichai.
Di antara risiko AI generatif yang disoroti Pichai apa yang disebut video deepfake, di mana seseorang dapat digambarkan mengucapkan pernyataan yang sebenarnya tidak mereka berikan. Jebakan seperti itu menggambarkan perlunya regulasi.