“Relawan yang kuat bukan hanya dari sisi individu, tapi dari seberapa solid mereka bisa bekerja dalam tim. Ini akan sangat menentukan efektivitas PMI di lapangan,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua PMI Kota Payakumbuh, drg. Muhammad Fadlan, menuturkan bahwa diklat ini bukan sekadar pelatihan teknis, melainkan juga pembentukan karakter relawan.

“Diklat KSR PMI ini bukan hanya ajang pelatihan biasa. Ini adalah proses pembentukan karakter relawan, yang kelak akan menjadi garda terdepan PMI dalam menjawab berbagai kebutuhan kemanusiaan di Kota Payakumbuh dan sekitarnya,” ujarnya.

Fadlan menegaskan bahwa relawan PMI harus memiliki komitmen moral dan dedikasi yang tinggi, tidak hanya saat bencana terjadi, tetapi juga dalam pelayanan sosial sehari-hari.

Diklat KSR PMI Kota Payakumbuh ini akan berlangsung selama 10 hari, dari 23 Mei hingga 1 Juni 2025. Materi yang diajarkan mencakup dasar-dasar kepalangmerahan, pertolongan pertama, manajemen bencana, pelayanan kesehatan, hingga pelatihan soft skills seperti kepemimpinan dan kerja tim.

PMI Kota Payakumbuh berharap kegiatan ini mampu melahirkan relawan-relawan baru yang tangguh, profesional, dan siap siaga dalam menghadapi berbagai tantangan kemanusiaan di masa depan.

Turut hadir dalam pembukaan diklat tersebut jajaran pengurus PMI Kota Payakumbuh, anggota Dewan Kehormatan PMI seperti Dr. Chairul Abdi, pelatih dari PMI Provinsi Sumbar, serta para relawan yang akan mengikuti pelatihan. (MC)