Pada saat istri dan putra Hou mengunjungi AS beberapa bulan kemudian, orang Amerika tersebut mengungkap niat sebenarnya dan mengusulkan perubahan dalam cara bekerja sama.
Menurut CCTV, Hou yang mengkhawatirkan keselamatan istri dan putranya, tetap menyetujui persyaratan tersebut.
Berdasarkan pengaturan itu, dalam banyak pertemuan, Hou diminta untuk mengungkap hal yang sangat rahasia dalam sesi berdurasi satu jam dan akan mendapatkan US$1.000 atau Rp15,9 juta sebagai kompensasi.
CCTV menyatakan bahwa kerja sama berlanjut setelah Hou kembali ke China pada 2014. Dia bertemu dengan intelijen AS saat menghadiri konferensi internasional.
Berdasarkan laporan, dia juga memberikan informasi intelijen di bidang pertahanan nasional dan industri militer atas inisiatifnya sendiri.
Setelah diselidiki oleh pemerintah China, Hou ditahan pada Juli 2021 dan didakwa atas dugaan spionase.
Perlu diketahui, China telah menangkap dan menahan puluhan warga negaranya dan asing karena dicurigai melakukan spionase, sehingga meningkatkan kekhawatiran AS atas upaya kontra-spionase yang dilakukannya, dalam beberapa tahun terakhir.
Adapun baru-baru ini, agen mata-mata China menerbitkan rincian terbaru tentang seorang warga negara AS yang dipenjara seumur hidup karena spionase pada awal tahun ini.