Iran, kata Masoud, bukan menolak pembicaraan, tapi AS diminta untuk memperbaiki "kesalahan masa lalu" lebih dulu dan menciptakan landasan baru untuk membangun kepercayaan.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei juga telah memperingatkan bahwa Iran akan menanggapi setiap serangan dengan serangannya sendiri, mengacu pada keberadaan ribuan pasukan AS di seluruh Timur Tengah yang berada dalam jangkauan roket Iran.
Berdasarkan kesepakatan nuklir pada awal 2015, Iran diizinkan untuk memperkaya uranium hingga kemurnian 3,67 persen dan mempertahankan persediaan uranium sebanyak 661 pon.
Laporan terakhir IAEA pada Februari 2025, menyebut Iran telah menimbun hampir 275 kg (606 pon) uranium yang diperkaya hingga kemurnian 60 persen, yang mendekati tingkat senjata. Secara teori, jumlah tersebut akan cukup, jika diperkaya hingga 90 persen, untuk enam bom nuklir.
Iran bersikeras bahwa aktivitas nuklirnya sepenuhnya untuk tujuan damai.