Beranda Internasional Erdogan dan Kemal Kilicdaroglu Belum Mencapai 50 Persen Suara Dalam Pemilu Turki 2023

Erdogan dan Kemal Kilicdaroglu Belum Mencapai 50 Persen Suara Dalam Pemilu Turki 2023

Hal tersebut membuka jalan bagi pemungutan suara putaran kedua pada 28 Mei 2023.

0
Ilustrasi | Istimewa

Secara internasional, pemilu dipandang sebagai ujian bagi kemampuan oposisi yang bersatu untuk menggulingkan seorang pemimpin yang telah memusatkan hampir semua kekuatan negara di tangannya dan berupaya untuk mendapatkan lebih banyak pengaruh di panggung dunia. Erdogan, bersama dengan PBB, membantu menengahi kesepakatan dengan Ukraina dan Rusia yang memungkinkan biji-bijian Ukraina mencapai seluruh dunia dari pelabuhan Laut Hitam meskipun ada perang Rusia di Ukraina.

Perjanjian tersebut, yang dilaksanakan oleh sebuah pusat yang berbasis di Istanbul, akan berakhir dalam beberapa hari, dan Turki menjadi tuan rumah pembicaraan pekan lalu untuk mempertahankannya. Dalam isu internasional lainnya, Erdogan telah menahan upaya Swedia untuk bergabung dengan NATO sambil menuntut konsesi.

Dia berpendapat bahwa Swedia terlalu lunak terhadap kelompokkelompok yang dicapnya sebagai ancaman keamanan nasional Turki, salah satunya kelompok proKurdi. Para kritikus berpendapat bahwa keras kepala Erdogan bertanggung jawab atas krisis biaya hidup yang menyakitkan. Statistik resmi terbaru menempatkan inflasi sekitar 44 persen, turun dari yang tertinggi sekitar 86 persen.

Harga sayuran menjadi isu kampanye bagi oposisi yang menggunakan bawang merah sebagai simbolnya. Berbeda dengan pemikiran ekonomi arus utama, Erdogan berpendapat bahwa suku bunga tinggi memicu inflasi dan dia menekan Bank Sentral Republik Turki untuk menurunkan suku bunga utamanya berkali-kali.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here