Sementara, Ketua Dewan Pakar PJS, H. Rizal Kurniawan, juga turut memberikan arahan. Ia mendorong para pemilik media yang tergabung dalam PJS untuk membenahi manajemen bisnis medianya, agar bisa bersaing di tengah derasnya arus informasi dan disrupsi digital.
“Jurnalis bukan sekadar pencatat sejarah, tapi juga pejuang yang turut menjaga bangsa. Di era hoaks ini, merebut kepercayaan pembaca adalah kunci keberhasilan media,” katanya.
Melalui sambungan during, Presiden Lemhanas TB Ace Hasan Syadzily memberikan pesan khusus soal urgensi peran media siber.
“Situasi politik global sedang tidak baik-baik saja. Konflik di berbagai negara berdampak pada stabilitas ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Maka media siber harus diperkuat sebagai benteng ketahanan nasional,” ujarnya.
Ace menjelaskan, media siber memiliki peran strategis, antara lain sebagai agen literasi digital, pendeteksi dan penangkal hoaks, penguat jati diri bangsa, kontrol sosial, hingga alat pertahanan siber di era perang informasi.
“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, Munas II PJS resmi saya buka,” pungkasnya, disambut tepuk tangan meriah para peserta.
Setelah pembukaan, Munas II PJS dilanjutkan dengan agenda utama, pemilihan ketua umum periode 2025–2026 serta pelaksanaan Musda DPD PJS Sulawesi Tengah.