Selepas dari Nagari Sitanang, Gubernur Mahyeldi juga meninjau kondisi kawasan di sekitar Batang Kelulutan, Lubuk Basung, yang kerap kali terkena abrasi. Kepada Gubernur, warga setempat mengeluhkan ancaman abrasi tersebut.
"Pemprov Sumbar akan berupaya menangani abrasi ini, sehingga tidak lagi merugikan warga. Meski demikian, patut diingat bahwa bencana bisa datang kapan saja, sehingga kita harus saling mengingatkan untuk terus menjaga lingkungan," jelasnya.
Terkait persoalan abrasi sendiri, Gubernur menyatakan bahwa masalah tersebut nantinya akan ditindaklanjuti oleh Pemerintah Provinsi melalui Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) sesuai dengan aturan yang berlaku di pemerintahan.
"Perbaikan yang dilakukan harus secepat dan setepat mungkin, tapi Wali Nagari atau Camat setempat harus segera buat surat. Melihat curah hujan yang tinggi saat ini, perlu ada langkah antisipasi yang segera," ucap Gubernur lagi.
Sementara itu, Kepala Dinas PSDA Sumbar, Fathol Bari menjelaskan, untuk langkah antisipasi dapat dilakukan dengan cara mengalihkan air sungai ke muara sungai, agar air dapat mengalir secara lancar ke laut sembari menunggu penanganan tanggul.
"Abrasi di Sungai Batang Kelulutan ini sudah menyapu sebagian tanah warga. Butuh rencana perbaikan jangka panjang, tidak cukup dengan bronjong saja, tapi perlu bendungan dan chek dam. Nanti kita bicarakan juga dengan Pemkab Agam," kata Fathol. (adpsb/nov)