Mengutip pesan Bung Karno, Sri menyebut olahraga adalah alat revolusi. Bukan hanya fisik, tetapi juga revolusi mental bangsa melalui disiplin, sportivitas, dan semangat gotong royong. "Olahraga punya kekuatan menyatukan Indonesia, menginspirasi generasi, dan mengubah masa depan. Raga seger, jiwa padang—tubuh sehat melahirkan pikiran jernih. Begitu pula bangsa, bila rakyatnya sehat, pikirannya terang, langkahnya menuju kemajuan,” tuturnya.
Menurutnya, Haornas harus dipahami sebagai investasi besar. “Olahraga adalah investasi bangsa, bukan hanya kesehatan, tetapi juga persatuan dan jalan menuju Indonesia Emas 2045,” imbuhnya.
Acara yang diikuti sekitar 2.500 peserta ini dibuka dengan atraksi pencak silat oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Hadir pula Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat, Menpora periode 2019–2023 Zainudin Amali, jajaran pejabat tinggi Kemenpora, stakeholder olahraga dari KONI, NOC, NPC, Kormi, SOIna, hingga para atlet dan pelatih.
Dalam laporannya, Sri Wahyuni juga menyampaikan penghargaan kepada semua pihak yang berkontribusi dalam penyelenggaraan Haornas 2025. “Hari ini kita teguhkan tekad menjadikan olahraga sebagai budaya bangsa, bukan sekadar agenda tahunan. Dengan olahraga kita satukan bangsa,” tegasnya.