Semua argumen fundamental di atas tampaknya mendukung penurunan logam tersebut tetapi emas tetap menguat. Salah satu penjelasan yang paling jelas adalah bahwa bank sentral yang lebih jauh dari AS, seperti China atau India, membeli logam kuning dalam jumlah besar untuk memiliki aset yang tidak terpengaruh oleh kekuatan dolar. Ini menyebabkan permintaan yang sangat besar.
Pembelian emas oleh bank sentral ibarat "Dewa Penyelamat" emas yang membuat sang logam mulia terbang. Sebagai catatan, permintaan (bersih) bank sentral terhadap emas pada 2023 menembus 1.037 ton.
Pada Agustus 2024, pembelian bersih emas oleh bank sentral bahkan hanya mencapai 8 ton atau terendah sejak Maret 2024. Hingga Juli 2024, pembelian emas bank sentral baru mencapai 179 ton.
Bank sentral China (PBoC) menjadi pembeli terbesar dengan total pembelian 225 ton, rekor tertingginya sejak 1977. Namun, PBoC jauh mengurangi pembelian emas tahun ini bahkan sudah menghentikannya sejak April lalu.