Pada Jumat (27/9) malam, pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara ke markas utama Hizbullah di Dahieh. Menurut pernyataan Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) pada Sabtu, serangan itu menewaskan Nasrallah dan beberapa komandan kelompok bersenjata itu.
Serangan tersebut meratakan beberapa bangunan tempat tinggal, mengakibatkan sedikitnya enam orang tewas, 91 orang luka-luka, dan kerusakan infrastruktur yang signifikan di kawasan permukiman itu, demikian dilaporkan saluran televisi (TV) MTV Lebanon.
Israel telah mengintensifkan serangan udaranya di seluruh Lebanon sejak Senin (23/9), menandai aksi militer Israel yang paling ekstensif di negara tersebut sejak 2006.
Tindakan tersebut menandai eskalasi terbaru dari bentrokan yang sedang berlangsung yang pecah sejak 8 Oktober 2023, ketika Hizbullah mulai meluncurkan roket ke Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Hamas di Jalur Gaza, yang memicu tembakan artileri dan serangan udara balasan Israel di Lebanon tenggara.
Foto menunjukkan sebuah bangunan yang rusak pascaserangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, pada 28 September 2024. (Xinhua/Bilal Jawich)