CARAPANDANG - Cuaca basah pada Rabu (5/3/2025) memberikan harapan untuk meredakan kebakaran hutan terburuk di Jepang dalam setengah abad terakhir. Kebakaran yang terjadi di sekitar kota Ofunato, wilayah utara Jepang, menewaskan satu orang dan memaksa hampir 4.000 orang mengungsi.
Mengutip dari The Straits Times, Rabu (5/3/2025) hingga kini, api telah melahap sekitar 2.900 hektar lahan. Kebakaran ini menjadi yang terbesar sejak 1975, ketika 2.700 hektar terbakar di Kushiro, Hokkaido.
Hujan dan salju mulai turun pada hari Rabu, sementara kepulan asap putih masih terlihat membubung dari pegunungan yang terbakar. Petugas pemadam kebakaran bekerja sepanjang malam untuk memadamkan api.
Pihak berwenang berharap turunnya salju dapat membantu upaya pemadaman. Setidaknya 84 bangunan diyakini mengalami kerusakan, sementara hampir 4.000 orang telah dievakuasi sejak malam Selasa (4/3/2025).
Sekitar 2.000 petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan, termasuk dari Tokyo, untuk memadamkan api di wilayah Iwate. Jepang mengalami musim panas terpanas dalam sejarahnya pada 2024 akibat perubahan iklim yang mendorong kenaikan suhu global.
Ofunato hanya menerima 2,5 mm hujan sepanjang Februari, jauh di bawah rata-rata bulanan 41 mm. Sejak Jumat (28/2/2025), wilayah ini hampir tidak mengalami hujan sama sekali.
