Batik Kota Mojokerto yang ditampilkan di IFW 2024 seluruh prosesnya dilakukan 30 pembatik lokal dan dibuat di Sentra IKM Kota Mojokerto dengan menggunakan pewarna alam yang ramah lingkungan.
Kota Mojokerto salah satu daerah penghasil kerajinan batik di Jawa Timur sejak tahun 1930-an. Perajin batik Kota Mojokerto sebagian besar mengadopsi desain motif yang terinspirasi peninggalan Kerajaan Majapahit dan alam sekitar.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto Ani Wijaya mengatakan pada 2023 batik Kota Mojokerto mulai berkembang motif kontemporer dengan warna alam.
"Sampai dengan saat ini total perajin batik di Kota Mojokerto mencapai 30 perajin dan telah mendaftarkan HKI (Hak Kekayaan Intelektual) ratusan motif batik, baik yang tradisional maupun kontemporer," ucapnya.
Beberapa motif yang terkenal di antaranya Surya Majapahit, Sulur, Sekar Jagat, Buah Mojo, dan Menara Tribuana Tungga Dewi.
Teknik yang digunakan terdiri dari Batik Tulis, Batik Cap, maupun kombinasi antara Batik Tulis dan Batik Cap, dengan teknik pewarnaan yang difokuskan untuk selalu menggunakan pewarnaan alami. dilansir antaranews.com