Sosok yang sederhana ini dikenal dekat dengan rakyat dan memperjuangkan kesetaraan lewat jalur pendidikan dan kebudayaan lokal. Ia juga menentang Undang-Undang Sekolah Liar tahun 1932 yang membatasi pendidikan rakyat. Atas jasanya, ia diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 1950, menerima gelar doktor honoris causa dari UGM, dan dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional pada 1959.
Ki Hajar Dewantara wafat pada 26 April 1959 dan dimakamkan di Taman Siswa Wijaya Brata, Yogyakarta. Warisannya dalam dunia pendidikan tetap hidup hingga kini, menjadikannya sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia.
Kutipan-kutipan Ki Hajar Dewantara
Berikut adalah pesan-pesan Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan:
- “Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.”
- “Among System kita yaitu: menyokong kodrat alamnya anak-anak yang kita didik, agar dapat mengembangkan hidupnya lahir dan batin menurut kodratnya sendiri-sendiri.”
- “Dunia pendidikan tak lepas dari para pengajar alias guru, para pejuang tulus tanpa tanda jasa yang mencerdaskan kehidupan bangsa.”
- “Pendidikan bukanlah persiapan untuk hidup. Pendidikan itu sendiri adalah kehidupan.”
- “Pendidikan sejati adalah pendidikan yang mengajarkan kita untuk hidup bersama, untuk saling menghargai, untuk saling membantu, untuk saling mencintai.”