Israel dan Hizbullah memang sudah terlibat serangan lintas batas sejak Oktober tahun lalu. Hizbullah memulai serangan sebagai bentuk solidaritas terhadap milisi Palestina, Hamas, dan warga Jalur Gaza yang terus menerus mendapatkan serangan dari Negeri Zionis.
Meskipun belum mendapatkan permintaan bantuan, Kanani bersumpah bahwa Israel 'tidak akan berdiri tanpa teguran dan hukuman atas kejahatan yang telah dilakukannya'. Ia merujuk kelakuan Israel ke rakyat Iran, personel militer, dan 'pasukan perlawanan' yang merujuk proksi-proksi Teheran di Lebanon, Gaza, Suriah, Irak dan Yaman.
Sebelumnya Senin, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengunjungi kantor Hizbullah di Teheran untuk untuk memberi penghormatan kepada Nasrallah. Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, telah bersumpah bahwa kematian Nasrallah tidak akan dibiarkan begitu saja.
Wakil Presiden Pertama Mohammad Reza Aref mengatakan hal itu akan membawa 'kehancuran' bagi Israel. Teheran juga juga telah bersumpah untuk membalas pembunuhan Abbas Nilforoushan, seorang komandan tinggi Pasukan Quds, sayap operasi luar negeri Korps Garda Revolusi Islam, yang tewas bersama Nasrallah.