Setelah serangan Hamas 7 Oktober, Netanyahu berjanji akan menghancurkan Hamas dan memulangkan semua 251 sandera yang ditawan oleh militan. Hingga saat ini, 97 orang masih berada di Gaza, termasuk 34 yang dinyatakan tewas oleh pejabat Israel.
Sejumlah kelompok, termasuk Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang, mendesak pemerintah Israel dan mediator internasional untuk memanfaatkan "pencapaian besar" ini guna mengamankan kembalinya para sandera.
Perang Multi-Front
Selain di Gaza, Israel juga memperluas operasinya ke Lebanon, di mana Hizbullah, sekutu Hamas, telah membuka front melawan Israel dengan meluncurkan serangan lintas batas. Serangan tersebut memaksa puluhan ribu warga Israel untuk mengungsi dari rumah mereka.
Pada Kamis, Israel meluncurkan serangan di kota Tyre, Lebanon selatan, yang merupakan basis utama Hizbullah dan sekutunya. Militer Israel melaporkan bahwa lima tentara mereka tewas dalam pertempuran di Lebanon selatan, sehingga jumlah total kematian pasukan mencapai 19 sejak serangan dimulai bulan lalu.
Di Lebanon, perang ini telah menewaskan sedikitnya 1.418 orang, menurut penghitungan AFP berdasarkan data dari kementerian kesehatan Lebanon. Namun, jumlah korban sebenarnya kemungkinan lebih tinggi.
Israel juga mengeluarkan peringatan evakuasi untuk warga sipil di sebagian wilayah Lembah Bekaa di Lebanon timur, yang menjadi basis kuat Hizbullah.