Terlihat dalam pagelaran Papua Street Carnival yang menampilkan lebih dari 116 parade. Mulai dari parade Tarian Fuu dengan alat musik Tifa. Kemudian parade 7 wilayah adat Papua diawali dengan replika Tifa raksaksa sepanjang 5 meter dan diameter 1 meter. Terdiri dari wilayah adat Mamta/Tambi, Saireri, Doberai, Bomberai, Ha-anim, La-paqo, dan Me-paqo. Hingga parade busana karnaval yang didesain oleh anak-anak muda Papua Youth Creative Hub (PYCH) yang terinspirasi dari flora dan fauna endemik yang ada di tanah Papua.
Kemudian dimeriahkan lebih dari 500 pengisi acara, 100 perahu hias yang berasal dari kampung adat dan nelayan setempat, serta diikuti lebih dari 3.000 pelaku UMKM kreatif yang memamerkan produk-produk kreatif lokal yang mencerminkan keahlian dan kreativitas masyarakat Papua.
Ada pula pawai street carnival dengan 20 kendaraan pick up hias yang membawa sekitar 50 parade kostum. Hiburan marching band pada beberapa titik jalan di area sekitar Kantor Gubernur Jayapura. Hingga pesta rakyat yang menampilkan tari-tarian, musik, hingga stand up comedy.
"Saya sangat yakin bersama dengan Kepala BIN, Papua akan menjadi ikon wilayah baru dengan gelaran acara yang menarik mata dunia” ujarnya.