CARAPANDANG.COM - Dilansir CNBC. Fenomena kebangkrutan massal melanda Amerika Serikat (AS). Hal ini terungkap dari laporan lembaga pemeringkat S&P Global, yang dirilis Selasa (9/7/2024).
Dalam laporannya, S&P Global Market Intelligence mencatat 75 pengajuan kebangkrutan perusahaan baru pada Juni. Ini merupakan rekor bulanan baru sejak tahun 2020.
Angka ini juga mendorong jumlah kebangkrutan di tahun 2024 mencapai 346 kasus sejauh ini. Nilai ini juga lebih tinggi dibandingkan rekor sebelumnya 13 tahun lalu.
Secara sektoral, sektor produk konsumen terus memimpin sektor lainnya pada tahun 2024, dengan total 55 pengajuan kebangkrutan. Sektor ini mencatat 16 pengajuan baru selama bulan Juni.
"Sektor kesehatan dan industri masing-masing mencatat jumlah kebangkrutan tertinggi kedua pada tahun 2024, dengan masing-masing 40 pengajuan. Sebanyak tujuh perusahaan layanan kesehatan meminta perlindungan kebangkrutan selama bulan Juni, sementara sembilan perusahaan industri memasuki proses kebangkrutan," tulis S&P Global.
Secara spesifik, S&P juga mengungkapkan perusahaan-perusahaan yang bangkrut seperti pembuat kendaraan listrik Fisker Group. Produsen otomotif itu mengumumkan penghentian produksi SUV Ocean pada bulan Maret karena masalah pendanaan dan potensi transaksi dengan produsen mobil yang lebih besar.