Plt. Kapuspresnas mengatakan bahwa pada saat pandemi, pihaknya bersama dengan PSSI dan pelatih di daerah telah berhasil melakukan adaptasi/inovasi dengan tetap menyelenggarakan GSI secara daring di tingkat kecamatan hingga provinsi. Kemudian, pada tingkat nasionalnya dilakukan training centre untuk melatih pemain dan pelatih.
“Alhamdulillah, hal tersebut telah menjadi pengalaman yang berharga dan menjadi referensi dalam metode pencarian bakat olahraga sepakbola secara daring,” ujarnya.
GSI bertujuan untuk 1) mengidentifikasi bibit bibit unggul talenta sepakbola peserta didik, 2) memberikan pengalaman pelatihan tingkat nasional kepada peserta dan pelatih daerah, 3) memberikan kesempatan peserta berprestasi untuk dipilih menjadi calon pemain timnas sepakbola sesuai dengan kebijakan PSSI, dan 4) melahirkan duta-duta sepakbola untuk menjadi generasi yang unggul berprestasi.
Para peserta yang akan berkompetisi pada tingkat nasional, sebelumnya sudah melalui seleksi dari tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/kota, dan tingkat provinsi. “Kami sangat bangga, pada tahun ini peserta seleksi untuk GSI secara nasional mencapai 36.005 pemain untuk di tingkat kecamatan. Dari jumlah itu, jumlah pemain yang terdiri dari perwakilan provinsi sebanyak 558 pemain dari 31 provinsi,” terang Plt. Kapuspresnas Hendarman. dilansir kemdikbud.go.id