CARAPANDANG - Dalam sunyi ruang kelas yang sering hanya diisi hafalan dan angka, muncul harapan baru: ruang aman bagi hati yang sedang terluka. Melalui pelatihan Pertolongan Pertama pada Luka Psikologis (P3LP), Kementerian Kesehatan menanamkan kepedulian emosional sejak dini, dimulai dari guru dan siswa.
Pendekatan Pertolongan Pertama pada Luka Psikologis (P3LP), merupakan sebuah pelatihan empati yang ditujukan bagi tenaga pendidik, peserta didik, hingga masyarakat umum agar mampu menjadi penolong pertama bagi siapa pun yang mengalami tekanan emosional.
"Promosi kesehatan jiwa adalah upaya menjaga kita tetap di zona hijau, zona aman secara mental,” ujar Yunita Restu Safitri, Ketua Tim Kerja Promosi Kesehatan Jiwa dan Kemitraan, Kemenkes RI, dalam sesi pelatihan daring P3LP, Jumat (18/7/2025).
Ia menjelaskan bahwa, P3LP bukan terapi psikologis dan tidak harus dilakukan oleh tenaga profesional. Cukup dengan hadir, mendengar, dan memberi ruang aman, siapa saja, guru, teman, kader, atau rekan kerja bisa menjadi penolong pertama. "Kita tidak harus memberi solusi. Cukup duduk, dengarkan, dan jangan menghakimi,” terang Yunita.
Mengenali Zona Emosi dan Prinsip 3M
P3LP mengajarkan bahwa kondisi mental seseorang dapat dikenali melalui zona warna:
- Hijau: Sehat mental
- Biru: Mulai stres ringan
- Kuning: Terganggu secara emosional
- Merah: Butuh pertolongan profesional