Menteri PPPA menambahkan perempuan juga harus waspada terhadap risiko dari penggunaan teknologi online seperti penipuan hingga kekerasan berbasis elektronik.
Staf Khusus Menteri PPPA, Agung Putri menyampaikan dalam dialog interaktif yang diadakan di atrium Kota Kasablanka, bahwa sampai saat ini masih ada ketimpangan dalam hal literasi keuangan. Hanya 36,14 persen perempuan dibandingkan laki-laki sebesar 39,95 persen yang melek digital dalam memahami dan menggunakan teknologi keuangan digital. Oleh karenanya, sinergi antara pemerintah, private sector dan masyarakat menjadi penting dalam mengawal terciptanya iklim pemberdayaan ekonomi perempuan yang aman.
“Kita perlu mendorong dan meningkatkan kemampuan ekonomi perempuan dalam menciptakan berbagai karya seni. Karena perempuan yang berdaya adalah ketika perempuan dapat mengenali kekuatannya sendiri, memajukan potensinya, dan masyarakat turut memberikan penghormatan serta menggunakan karya seni tersebut dengan penuh kebanggaan,” ungkap Menteri PPPA.
Menteri PPPA mendorong masyarakat untuk saling bahu membahu dan bergotong royong untuk mendorong kemajuan kebudayaan Indonesia di kancah peradaban dunia khususnya bagi karya-karya yang dihasilkan perempuan. dilansir kemenpppa.go.id