"Bukti hingga saat ini menunjukkan bahwa diabetes tipe 2 yang terjadi pada usia muda, yang ditandai dengan kadar glukosa darah tinggi lebih awal dan lebih lama, mungkin lebih agresif daripada penyakit yang timbul kemudian," katanya dalam siaran pers.
"Ini mungkin termasuk penurunan lebih cepat fungsi sel β -- sel di pankreas yang memproduksi dan melepaskan insulin-- serta risiko komplikasi yang lebih besar seperti penyakit kardiovaskular dan ginjal," ia melanjutkan.
Dr. Beryl Lin selaku penulis studi utama menyampaikan bahwa lebih banyak uji klinis harus difokuskan pada perawatan yang disesuaikan untuk menunda komplikasi diabetes pada orang muda.
"Kita khususnya perlu memahami mengapa orang dewasa muda dengan diabetes tipe 2 menghadapi risiko komplikasi yang lebih besar, dan bagaimana kita dapat mengidentifikasi serta membantu kelompok rentan ini, yang harus hidup dengan diabetes seumur hidup," katanya.