Nyamuk tertarik pada sebum, zat berminyak seperti lilin pada kulit yang melindunginya dari kekeringan dan mengandung molekul yang menyebabkan bau badan.
Golongan darah mungkin juga berperan penting, kata dokter pengobatan darurat di Cleveland Clinic Christopher Bazzoli. Nyamuk tampaknya tertarik pada orang dengan golongan darah O dan alasan ini belum dikonfirmasi oleh para peneliti.
Bazzoli menuturkan cara seseorang bernapas memainkan peran. Nyamuk mencari karbon dioksida, yang sebagian merupakan alasan mengapa mereka sangat pandai menemukan manusia.
Semakin banyak seseorang menghembuskan napas, maka semakin banyak karbon dioksida yang dia kirim ke udara dan mengundang serangga padanya.
Di sisi lain, perilaku juga menjadi faktor yang dapat memikat nyamuk. Jika seseorang berolahraga berat dia mungkin akan bernapas lebih berat dan mengeluarkan lebih banyak karbon dioksida, yang mungkin akan mendatangkan nyamuk.
Keringat juga mengirimkan sinyal yang kuat ke nyamuk, terutama keringat yang bertahan selama beberapa jam, bercampur dengan bakteri di kulit.
Lalu, jika seseorang minum bir tepi pantai, dia mungkin juga mengeluarkan alkohol dalam keringatnya yang dapat memikat nyamuk. Selain itu, alkohol dapat mengubah susunan kimiawi bau badan yang bisa memikat nyamuk. dilansir antaranews.com