Pada Rabu, Nuri akan melakukan misi untuk meluncurkan satelit praktis ke orbit dan akan membawa delapan satelit, termasuk satelit kecil generasi kedua milik Korsel dan empat satelit mikro yang dikembangkan oleh Institut Ilmu Astronomi dan Antariksa Korea, dengan nama kode SNIPE.
Untuk pertama kalinya roket Nuri ditugaskan menangani beberapa satelit terpisah dalam satu penerbangan.
Korsel telah menginvestasikan hampir 2 triliun won (sekitar Rp22,7 triliun) untuk membangun Nuri sejak 2010. Proyek tersebut dilakukan dengan teknologi buatan dalam negeri Korsel, termasuk desain, produksi, pengujian dan operasi peluncuran.
Korea Selatan berencana untuk melakukan tiga peluncuran roket Nuri tambahan pada 2027 sebagai bagian dari upaya untuk lebih memajukan program roket antariksa negara itu.