"Kami membuka preorder dan sudah dipasarkan melalui freelancer di Aceh, Yogyakarta, Lombok, Bogor, Probolinggo, Malang, dan sekitarnya," katanya.
Alat ini seharga Rp400 ribu untuk satu lampu, dengan keunggulan dapat mendeteksi gempa bumi mulai dari getaran rendah, menengah, hingga tinggi, disertai bunyi alarm yang berbedabeda," ia menambahkan.
Tim Inovasi LAGA GEMPA Fakultas Teknik Universitas Brawijaya meliputi Yusuf Yuaniar, Cyril Wahyu Dwi Anugrah (Teknik Elektro), M. Fajar Arif (Teknik Elektro), dan Deca Melani (Perencanaan Wilayah dan Kota). dilansir antaranews.com