"Kami juga bersyukur karena jemaah, terutama suami istri dan anggota keluarga, dapat kami tempatkan dalam satu hotel," ujar Menag.
Menag menambahkan bahwa seluruh proses keberangkatan jemaah dari Indonesia berjalan tertib dan semakin efisien. “Dinamika awal sudah kami atasi. Insyaallah, hingga kloter terakhir tanggal 30 Mei, seluruh jemaah reguler telah diberangkatkan,” jelasnya.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut mendoakan kelancaran ibadah haji dan keselamatan para jamaah. "Mari kita saling mendoakan, baik untuk jamaah agar ibadahnya mabrur, maupun untuk bangsa agar terus diberi kedamaian dan kesejahteraan," ajaknya.
*Optimisme Tata Kelola DAM*
Menag turut menyinggung rencana penataan ulang tata kelola DAM (denda) haji. Menurutnya, pemerintah tengah mengkaji skema pemotongan DAM di Indonesia dengan tetap merujuk pada ketentuan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“MUI tidak melarang secara mutlak. Mereka hanya meminta penjelasan terkait ilat atau alasan hukumnya. Ini sedang kami susun. Insyaallah dalam waktu dekat bisa kami rampungkan agar mendapatkan persetujuan,” kata Menag.
Ia juga menyoroti potensi besar skema ini dalam mendukung ekonomi lokal. “Bayangkan jika 220 ribu kambing dipotong di Indonesia. Ini akan sangat berdampak positif bagi peternak dan masyarakat penerima manfaat. Tapi tentu semua harus dijalankan sesuai syariah dan aturan,” ujarnya.