Lebih lanjut, Nadiem menilai bahwa tes calistung sebagai syarat penerimaan peserta didik baru SD justru dapat menimbulkan perasaan belajar tidak menyenangkan pada anak. Hal ini membuat anak kehilangan percaya diri lantaran merasa dirinya kurang cerdas.
“Selain itu, fokus ekslusif kepada calistung sempit ini adalah kita hilang berbagai macam skill yang sama pentingnya atau bahkan lebih penting dari calistung,” sambungnya.