Menkominfo menyatakan Pemerintah Indonesia memiliki kebutuhan dalam pengembangan kebijakan yang berkaitan dengan Perizinan, Lelang, dan Penetapan Harga Spektrum Frekuensi Radio.
"Dalam konferensi ini, agenda prioritas Indonesia adalah bertukar pandangan dan mendiskusikan berbagai tantangan dan pengalaman dalam Manajemen Spektrum," ujarnya.
Menteri Budi Arie mengharapkan pelaksanaan APSMC 2024 menjadi katalisator untuk inovasi menuju manajemen spektrum yang lebih baik baik. Terutama dengan kehadiran teknologi terbaru seperti IMT-2030 (6G), dan teknologi satelit baru.
"Diskusi mengenai kedua teknologi ini perlu diprioritaskan karena merupakan hasil dari WRC 2023 dan merupakan salah satu isu utama yang akan dibahas pada WRC 2027," tandasnya.
Menkominfo mengapresiasi penyeleggaraan APSMC 2024 karena memungkinkan pemangku kepentingan saling berinteraksi dan memberdayakan dalam mengelola sumber daya vital spektrum frekuensi radio.
"Dengan semangat kolaborasi, konferensi ini harus dimanfaatkan sebagai tempat untuk berbagi praktik terbaik dalam pengelolaan spektrum, di antara banyak penyedia teknologi nirkabel baru, konsultan, regulator, dan operator," ungkapnya.
Dalam acara itu hadir Sekretaris Jenderal Asia-Pacific Telecommunity (APT) Masanori Kondo, Ketua APG-23 Kyu-Jin Wee, dan Rektor Universitas Telkom Adiwijaya, serta Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia Sarwoto Atmosutarno.